Rabu, 19 Januari 2011

Sebuah Tulisan Saya

Jogjakarta, 19 Januari 2011

Tiada terkira bagaimana perjalananku kemarin..
Melangkah mendampinginya..
Saya menjulukinya Sang Pencari Nafkah..
Hebat, kuat dan pantang menyerah..
Sabar dan terus mengingatkan saya untuk selalu berkembang..
Tentunya terus berbenah untuk menjadi yang terbaik..
Cerita masa lalunya begitu berat..
Saya sampai malu dengan apa yang saya dapatkan sekarang..
Yang terlena dengan modernisasi..
Berlimpangan harta dan fasilitas tanpa ada rasa "sungkan"..
Kapan saya bisa menggantikannya?..
Pastinya segera, HARUS!!!
Nantinya..Hebatnya adalah hebat saya..
Kesabaran adalah  kesabaran saya..
Kegigihan adalah kegigihan saya..
Dialah Sang Pencari Nafkah..
Sosok AYAH yang saya dambakan..

3 komentar:

  1. memang boy ada beban ketika anda diharuskan menggantikan peran bapak dikemudian hari. Yang penting jadi diri sendiri aja dan terus belajar boy, mau ga mau kita bakal jadi bapak dan kita harus menguasai atau mengendalikan diri sendiri sebelum mengendalikan orang lain, dalam pengertian anak-anak dan istri.

    BalasHapus
  2. terus semangat and jangan berhenti main futsal...kwokwowkowkow

    BalasHapus